Echoes Of Justice

Syarwani Ben Samaun

Hilang Pada 4 Desember 2001

Korban penghilangan orang secara paksa.

Menyambangi kawasan Rambong Payong, Teunom, tim KontraS sampai ke kediaman SH (35 tahun), kakak kandung Syarwani Bin Syamaun (15 tahun) yang dihilangkan paksa pada awal Desember 2001 silam.


Saat Syarwani diculik, SH tengah mengungsi di gedung sekolah. Saat itu, kata dia, sedang ada pawai. Ia sudah mengingatkan agar tidak pergi kesana. Namun, kala itu warga bernama Bukhari (alm) yang ketahuan membawa senjata langsung diangkut aparat setelah dikejar hingga ke sebuah sawah di Keude Krueng, “dan akhirnya diambil di warung orang, ada dua orang waktu itu,” kata SH.


Syarwani diciduk ketika bersembunyi di dekat sungai. Aparat tentara mencarinya hingga ke sekitar Jembatan Titi Dua, dan menemukannya disana. Usai menerima kabar tentang adiknya, SH bersama sejumlah warga beramai-ramai mencari Syarwani, karena tentara kabarnya membawa anak itu ke kantor Polsek. Namun, tiba di jembatan Titi Beuso, Teunom, mereka dicegat polisi. “Kata mereka akan diurus sama Kapolsek yang lama, namanya Dabarun (alm) katanya bisa diurus untuk lepas,” kata dia. Namun, belakangan Brimob yang ada di kantor tetap menahannya hingga kabar keberadaan Syarwani semakin samar.


Orang tua SH mulai jatuh sakit karena terus memikirkan Syarwani. SH pun melakukan pencarian. Ia sempat mendengar adiknya dibawa tentara hingga ke Singkil. Karena kekurangan biaya, SH sampai harus menjual tanahnya.


Kabar lainnya, Brimob sudah memboyong Syarwani ke kantor mereka, tak lama setelah ditangkap. “Ada yang lihat dia dinaikkan ke mobil, waktu itu kan bulan puasa. Tiap sore warga ada yang bilang anggota aparat selalu beli dua bungkus nasi ke pos Brimob itu, kami yakin itu untuk Mukhtar dan Syarwani. Tapi ketika kami datang kesana, Brimob bilang tak ada adik saya,” ujarnya.


Sepeninggal sang ibu, SH yang sehari-harinya buruh tani itu tak pernah mendapat bantuan apapun dari pemerintah, kendati konflik telah berakhir. Beberapa eks-GAM sesekali memberinya daging meugang, sirup dan gula. “Itu pun dulu, sekarang tidak pernah lagi,” pungkasnya.

error: Content is protected !!
id_IDID