Echoes Of Justice

M. Danil

Hilang Pada 12 Juni 2003

Korban penghilangan orang secara paksa.

Muhammad Daniel yang sering dipanggil Anin berumur 22 tahun saat menjadi korban penghilang paksa yang dilakukan oleh aparat TNI. Daniel merupakan anak pertama TA yang tinggal di Desa Glumpang Sulu Barat Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara tepatnya di Jalan Banda Aceh-Medan. TA yang bekerja buruh pemotong batu bata di dekat rumahnya. Selain kehilangan anaknya TA juga kehilangan suaminya yang bernama Anwar meninggal akibat trauma dan sakit-sakitan pasca Anin diculik. TA sendiri juga mengalami trauma dan gangguan pendengaran.

 

Pagi itu tanggal 12 Juni 2003 yang bertepatan dengan 28 hari penetapan Darurat Militer di Aceh, tepatnya jam 5 pagi rumah Anin dikepung aparat TNI Gabungan yang datang dengan menggunakan 5 unit mobil truck reo. Aparat TNI Gabungan itu mencari Anin karena terlibat dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Saat itu TA dan AN dibawa ke rumah tetangga. Munir yang disekap di gubuk tempat biasa dia tidur hanya bisa mendegar suara jeritan tangis Abangnya Anin yang disiksa. JD yang juga adiknya Anin melihat langsung Anin disiksa. JD pun sempat ingin dibawa oleh aparat TNI tersebut tetapi ada Guru yang tinggal disamping rumah mengatakan bahwa JD seorang siswa, sehingga tidak jadi dibawa. Pada jam 8  pagi baru Anin dibawa dan tak tahu dibawa kemana.

 

Upaya yang dilakukan oleh TA dan Keluarga dengan Mencari ke pos-pos TNI, ke kantor Kodim, ke kantor POM, ke polres dan ke Lembaga Permasyarakatan (LP) tetapi tidak menemukan Anin. Di LP TA bersama adiknya mencari Anin dengan memperlihatkan foto Anin. Sewaktu masuk ke LP diminta KTP TA dan kemudian masuk kedalam petugas LP memanggil M. Daniel Ibrahim padahal bapak nya bernama Anwar. Karena bukan, TA kemudian pulang dari LP TA pergi ke Polres sambil membawa nasi untuk Anin tetapi di Polres Anin pun tidak ada. Terakhir TA pergi ke POM bertemu dengan yang mengantar rantang ke LP, kemudian TA bertanya kepada orang itu tanya sambil menunjukan foto Anin. TA bertanya: “ada orang yang seperti di foto ini?”, orang tersebut menjawab: “abang ini selalu duduk dibelakang”. Kemudian TA datang ke Pak Taufik seorang Hakim, dia mengatakan nanti kita ketemu sebentar. Kemudian TA bertanya “dimana kita bisa bicara sebentar”. TA mengatakan “tolong lihat anak saya”. Kemudian Pak Taufik masuk ke LP dan tak lama kemudian keluar, dia mengatakan “tidak ada disini”. TA katakan “Ada pak, gimana gak ada”.  

 

Ditanya sama Pak Taufik, “itu mimpi apa kenyataan?”. TA mengatakan bahwa itu “kenyataan”. Pak Taufik tanya “kapan pergi lagi”. 

 

TA jawab “hari Senin pak”. Karena hari minggu mak meugang, waktu itu ada TA antarkan nasi tetapi bukan pak taufik yang piket dan nasi tersebut tidak diberikan.  Dalam pikiran TA bahwa anaknya masih hidup, walaupun menurut orang lain anaknya sudah tidak ada lagi. Dan TA masih berharap anaknya kembali pulang.  

error: Content is protected !!
id_IDID