Eddy Kamar
Hilang Pada 1 Desember 2001
![](https://i0.wp.com/echoesofjustice.com/wp-content/uploads/2023/11/19.jpg?fit=240%2C300&ssl=1)
Korban penghilangan orang secara paksa.
Edi Kamal adalah seorang guru, beliau pegawai. Biasanya
sepulang sekolah sekira jam 3 sudah ada dirumah lalu berangkat ke ladang.
Tetapi hari itu, 1 Desember 1999 beliau menunggu orang yang akan membeli tanah
di warung kopi. Karena tidak datang-datang akhirnya beliau keluar dari warung
hendak pulang, saat itulah datang sekelompok orang tidak dikenal lalu dinaikkan
ke mobil berwarna abu-abu. Adapun orang tidak dikenal tersebut memakain topeng
yang terlihat hanya matanya saja (sebo). Mereka berbahasa Aceh mengajak bapak
bapak masuk ke mobil. Korban dibawa dari Jeuram kearah beutong. Kejadian
tersebut disaksikan oleh kawan Pak Edi disana, lalu disampaikan kepada pihak
keluarga.
Menurut istrinya, Pak Edi tidak ada bergabung dengan apapun
dan tidak ada masalah dengan orang lain. Keluarga Pak Edi Kamal dikaruniai 5
orang anak laki-laki, saat itu masih kecil-kecil. Sementara gaji pensiunan yang
diterima tidak mencukupi kebutuhan mereka. Untuk menafkahi diri dan keluarga,
istri Pak Edi pergi ke ladang menanam pisang dan melakukan apapun yang bisa
menghasilkan.
Kejadian yang tiba-tiba ini membuat kami terkejut. Saat
musibah itu terjadi, tetangga dan anak-anak sekolah ada datang kerumah untuk
melayat. Kejadian ini juga menyebabkan prestasi anak-anak disekolah menurun
sampai ditegur oleh guru. Sebab nilainya banyak merah, padahal biasanya selalu
dapat ranking.
Pihak keluarga mencari kesana kemari, bahkan uang diyat pun
habis dipakai untuk mencari. Karena keluarga masih berharap pak Edi masih
hidup. Selama lima tahun saya terus berupaya dan mencari. Sempat saya
dimimpikan, beliau sudah datang dan memakai baju putih. Saya berfikir, jangan
jangan itu dikabarkan bahwa beliau sudah sudah tiada.
Dulu. saat masih ada suami masih bahagia hidup, saat sudah
tiada lagi beliau saya sedih dan susah. Sekarang, Alhamdulillah anak saya sudah
selesai sekolah semua, sementara 2 lagi sudah menikah. Kalau bisa ada bantuan
untuk kehidupan dari pemerintah, misalnya untuk modal.