Armada Bin Ali Hasyemi
Hilang Pada 15 Oktober 2001
![](https://i0.wp.com/echoesofjustice.com/wp-content/uploads/2023/11/16.jpg?fit=240%2C300&ssl=1)
Korban penghilangan orang secara paksa.
Armada bin Ali Hasyemi, laki-laki, suku Gayo, lokasi
terakhir yang diketahui keberadaannya oleh keluarga
Pada saat kejadian, keluarga korban masih tinggal di Darul
Makmur. Saat kejadian Korban berdomisili di Banda Aceh karena bekerja di bagian
perikanan. Awal ceritanya, korban mengirimkan surat kepada istrinya, korban
mengatakan supaya istrinya segera mengurus surat pindah sekolah anak-anak ke
Banda Aceh. Korban sudah mengontrak rumah di Banda Aceh. Korban menyampaikan
kepada istrinya bahwa segera bersiap-siap karena korban akan datang
menjemputnya beserta anak-anak dan tidak perlu untuk tinggal lebih lama di
Nagan Raya. Korban menyampaikan rencananya kepada istri, ketika korban sampai
di rumah, esoknya korban dan keluarga akan berangkat kembali ke Banda Aceh,
karena korban sedang ada kerjaan di sana. Istri korban pun menyiapkan segala
keperluan seperti telah disampaikan oleh korban.
Beberapa hari kemudian, datang tetangga sekampung, dia
menyampaikan bahwa kemarin ada masuk TENTARA ke kampong, sepertinya mereka
menangkap korban. Awalnya istri korban ragu-ragu, namun ketika orang tersebut
bersedia untuk dijadikan saksi, istri korban mulai percaya. Tentara yang
menangkapnya di desa Panton Bayu, agak masuk ke dalam, arah ke Suka Ramai juga.
Korban dari Banda Aceh mau pulang ke rumah dengan menggunakan kenderaan umum,
sampai di daerah Panton Bayu dihentikan oleh Tentara. Korban ditanyakan oleh
Tentara, mau kemana? Korban menjawab, mau pulang ketempat istri, kemudian Tentara
mengatakan akan mengantarkan korban. Korban dinaikkan ke truk TENTARA dan
dibawa terus oleh Tentara. Tentara yang membawa adalah yang berpos di Pulo Ie,
dibelakang Socfin – perkebunan sawit.